Senin, 31 Oktober 2011

Secangkir Puisi

Oleh: Roby Fuzi Apriansyah

1/
Sungkan mata terbuka
semasa tembakan surya menyapu mata.
Secangkir kopi dan catatan puisi
aku membuka jendela pagi

2/
Kenapa bukan Shira
dan kenapa harus secangkir puisi? terlalu matang menanak rindu
Tersepuh waktu metronom semu, menunggangi api.
Tak gentar menantang masa kerna aku lelaki
Bismillah, rerintik puisi mengantarkan alur cerita cinta atas ridhoNya.


Jatinangor, 31 Oktober 2011

1 komentar:

  1. Puisi Roby cenderung sudah kuat dan fokus menyampaikan makna. Bagus.

    BalasHapus