Sabtu, 13 Agustus 2011

-

Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan,

bukan yang kita inginkan

Karena Ia yang Maha-Maha…

Karena Ia lebih menyayangi

dibanding Ibu kita

Karena Ia lebih dekat

dari urat leher kita sendiri

- Hafiyyan "Pache", Jurnal 07

Jumat, 12 Agustus 2011

Bicara

Jika orang-orang bicara tentang revolusi

aku akan bicara tentang daun-daun

yang bergerak menyelimuti angkasa

-

Jika orang-orang bicara tentang apa yang tersaji

dalam koran

dalam radio

dalam televisi

aku akan bicara tentang semut-semut

yang diam-diam mencuri gula

-

Jika orang-orang berdebat tentang Tuhan

dan mencaci

dan merusak

dan membunuh

atas nama-Nya

aku akan bicara tentang dua parkit jingga

yang bercumbu di balik Gereja

-

Jika orang-orang bicara tentang cinta

aku akan bicara tentang kamu

yang pernah memakai cat kuku hijau

dan berkata mengapa tidak biru

-

Jika orang-orang bicara tentang kehidupan

aku akan bicara tentang gerak dan nafas

yang menjelma pada suatu sore yang menguning

- Iman Purnama, Jurnal 08

Kamis, 11 Agustus 2011

Gunturku Bukan Anak Lelaki Seberang Jalan

Guntur kali ini bukan sang geledek di awan yang seenak bujur main ambu dengan bumi.

Sempat menggetarkan namun bisa-bisanya hanya main-main dan sesekali!

Apalagi-lah gunturku bukan anak lelaki seberang jalan yang biasanya lontar ledek

Ini guntur

gunturku

dan guntur bagi semua dzat yang mendarah dagingnya

guntur ini akan kubagi

kupreteli hingga imaji tangguh yang liar, yang dicipta para penakluk membuatmu terbuai terhipnotis

Tinggi menjulang

Gunturku setapak alur terjal dan sungguh jalanglah ia. Mata air yang sempat menghibur dan jernih terasa, serta merta hutan singkat yang bisik anginnya kerap menenangkan. Lantas selanjutnya kau akan terpaku dengan sehamparan ilalang kering bagai sabana Afrika pengiring tapak kokoh pasang kaki. Bermuara pada dahaga puas dan pucaknya itu yang sungguh hijau, megah, luas. 2000 lebih mdpl dan semesta tak henti mendekap. Semesta dan saripati pegunungan dunia pun turut berbisik, “Jadilah, hey, manusia melebur dengan guntur dan alam liarnya.”

Guntur dan aku salinglah bernegoisasi dan berinisiasi hingga tiada pihak yang merugi. Aku bukanlah penakluk guntur, melainkan penakluk diri sendiri.

- Tristia Riskawati, Jurnal 09

Rabu, 10 Agustus 2011

Nafsu

Yang jauh ingin digapai
ketika dekat...
tak ada lagi keinginan
mungkin...
sudah merasa terpuaskan

Gelombang-gelombang lautan itu terus menghantam
awalnya suatu kekuatan, Dahsyat...
teratur dan bersinambung
lama-lama terbiasa
sekarang...
sudah tak berasa

Dialog Pukul Satu

Ada yang melihat,
tanpa menatap ke jendela warna
ada yang mendengar,
tanpa memasang alarm penuh suara
ada yang mencium,
tanpa mengendus kesunyian aroma
ada yang merasa,
tanpa menyentuh kebekuan benda-benda
-
mari
melihat dengan lekukan telinga
mendengar dengan delikan mata
mencium dengan kemungilan pori-pori
bicara dengan kelembutan gerak-nafas
serta berjalan dengan tuntunan kata-kata
-
tutup semua indera
batin terang menyala-nyala
-
Iman Purnama, Jurnal 08

Tulisan

Tulisan adalah lukisan yang bergerak hidup

Tinta menjadi imaji

Kuas menjelma makna

Semua digantung dengan bingkai penuh ukiran kata-kata

Sedang kanvasnya sendiri adalah kehidupan manusia-manusia

-

Iman Purnama, Jurnal 08