Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan,
bukan yang kita inginkan
Karena Ia yang Maha-Maha…
Karena Ia lebih menyayangi
dibanding Ibu kita
Karena Ia lebih dekat
dari urat leher kita sendiri
- Hafiyyan "Pache", Jurnal 07
Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan,
bukan yang kita inginkan
Karena Ia yang Maha-Maha…
Karena Ia lebih menyayangi
dibanding Ibu kita
Karena Ia lebih dekat
dari urat leher kita sendiri
- Hafiyyan "Pache", Jurnal 07
Jika orang-orang bicara tentang revolusi
aku akan bicara tentang daun-daun
yang bergerak menyelimuti angkasa
-
Jika orang-orang bicara tentang apa yang tersaji
dalam koran
dalam radio
dalam televisi
aku akan bicara tentang semut-semut
yang diam-diam mencuri gula
-
Jika orang-orang berdebat tentang Tuhan
dan mencaci
dan merusak
dan membunuh
atas nama-Nya
aku akan bicara tentang dua parkit jingga
yang bercumbu di balik Gereja
-
Jika orang-orang bicara tentang cinta
aku akan bicara tentang kamu
yang pernah memakai cat kuku hijau
dan berkata mengapa tidak biru
-
Jika orang-orang bicara tentang kehidupan
aku akan bicara tentang gerak dan nafas
yang menjelma pada suatu sore yang menguning
- Iman Purnama, Jurnal 08
Guntur kali ini bukan sang geledek di awan yang seenak bujur main ambu dengan bumi.
Sempat menggetarkan namun bisa-bisanya hanya main-main dan sesekali!
Apalagi-lah gunturku bukan anak lelaki seberang jalan yang biasanya lontar ledek
Ini guntur
gunturku
dan guntur bagi semua dzat yang mendarah dagingnya
guntur ini akan kubagi
kupreteli hingga imaji tangguh yang liar, yang dicipta para penakluk membuatmu terbuai terhipnotis
Tinggi menjulang
Gunturku setapak alur terjal dan sungguh jalanglah ia. Mata air yang sempat menghibur dan jernih terasa, serta merta hutan singkat yang bisik anginnya kerap menenangkan. Lantas selanjutnya kau akan terpaku dengan sehamparan ilalang kering bagai sabana Afrika pengiring tapak kokoh pasang kaki. Bermuara pada dahaga puas dan pucaknya itu yang sungguh hijau, megah, luas. 2000 lebih mdpl dan semesta tak henti mendekap. Semesta dan saripati pegunungan dunia pun turut berbisik, “Jadilah, hey, manusia melebur dengan guntur dan alam liarnya.”
Guntur dan aku salinglah bernegoisasi dan berinisiasi hingga tiada pihak yang merugi. Aku bukanlah penakluk guntur, melainkan penakluk diri sendiri.
- Tristia Riskawati, Jurnal 09
Tulisan adalah lukisan yang bergerak hidup
Tinta menjadi imaji
Kuas menjelma makna
Semua digantung dengan bingkai penuh ukiran kata-kata
Sedang kanvasnya sendiri adalah kehidupan manusia-manusia
-
Iman Purnama, Jurnal 08