Kamis, 15 September 2011

Ada Pagi yang Biasa dan yang Tak

Ada pagi yang biasa dan yang tak

Itu adalah saat kita memandang

Daun-daun yang berserak

Pada diam yang jatuh di setiap antara.

Bahagia

Perlukah kebahagiaan diberi nama?

Seperti bintik pada sayap kupu-kupu yang kita rawat

Hitung satu per satu. Teliti meniti tak lekas cergas

Namun kita memang tak pernah bisa puas

Barangkali musim semi telah tiba, mungkin juga tidak

"Karena perasaan tidak mengenal musim," kataku

"Dan yang ada hanyalah hari ini, pagi ini," katamu

Lihat jarum jam yang tertawa melihat esok; separuh ilusi putaran waktu, indah nyeri tak terperi gerakan maju.

Ada pagi yang biasa dan yang tak

Dan itu adalah pagi ini

Ketika segala bayang warna warni semu

Berubah menjadi wujud dirimu

Genggam lagi pagi. Jangan berlari.

Iman Purnama - Jurnal 08

Tidak ada komentar:

Posting Komentar