Kamis, 08 September 2011

Simbol

Aku tak melihat sphinx disini, tapi bangunan piramida tak sempurna itu ada dimana-mana.

Ia melekat dalam pikiran pria tak bercincin. Hinggap membodohi mereka.

Mereka sibuk berkonspirasi. Menelusur ayat-ayat Tuhan, membongkar setiap kitab.

Aku kaget, mata mereka berubah liar melihat diriku. Menunjukku sebagai wakil setan.

Mereka takut, aku menguasai dunia. Mereka membela, akulah teror sesungguhnya.

Mereka menelanjangiku dengan firman, meski firman mereka, aku yang buat.

Mereka mencerca setiap bintang jatuh tak sempurna.

Hey, bukankah itu hanya sebuah simbol?

Tanpa sadar, simbolku telah mereka pergunakan, sebagai tempat ibadah, sebagai simbol negara, sebagai simbol majunya pendidikan.

Apa yang mereka perjuangkan? Tuhan?

Mereka padahal jarang berkunjung ke rumah Tuhan.

Lagipula, Tuhan takkan sudi untuk dibela.

Aku hanya simbol, simbol akan ketakutan.

Vady Prasetya – Jurnal 09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar